Perkembangan Penyakit Sifilis di Inggris Terus Meningkat akibat "Pemutusan Hubungan Pemerintah" yang Merusak

indototo.com,- Diagnosis sifilis tahun lalu meningkat dari tingkat yang tidak terlihat sejak tahun 1949 karena meningkatnya "krisis kesehatan seksual" yang disebabkan oleh pemotongan pemerintah untuk layanan dan tes kesehatan. Angka yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE)  menunjukkan bahwa ada 7,137 orang di diagnosa terjangkit penyakit sifilis, meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.

Charity mengatakan bahwa berita ini sangat mengkhawatirkan setelah kasus seorang pria Inggris, yang mengontrak bentuk resistensi pasien terhadap semua perawatan yang terkenal. Penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS) di tahun 2016 dan 2017 terlihat stabil, menurun sekitar 0,3%.

Ada 126.000 diagnosis Chlamydia dan 1,3 juta tes dilakukan pada kaum muda dari 15 hingga 24 pada tahun 2017. Kasus-kasus baru genitaliations juga telah menurun, setelah dioperasikanya program vaksin dari virus papiloma manusia (HPV) pada anak perempuan 12 dan 13 tahun.

Kepala politik Debbie Laycock memperingatkan bahwa layanan telah menyebar terlalu tipis, dan lebih banyak rencana direncanakan. Pertumbuhan utama penyakit sifilis akan sangat berbahaya, terutama karena munculnya resistensi luas baru untuk gigi gonore. "Ini bukan rencana yang jelas untuk menangani tingkat STI yang tinggi," ia menambahkan, menuntut keberhasilan akhir untuk menghancurkan diagnosis HIV yang digunakan sebagai proyek demi meningkatkan layanan kesehatan yang lebih luas.

Dr Gwenda Hughes, penasihat dan kepala bagian STI di PHE, mengatakan: "Infeksi menular seksual memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan  "Pengaruh IMS dapat luar biasa, dengan beberapa penyebab infertilitas, penyakit radang panggul dan kerusakan pada bayi yang lahir.
"Penggunaan kondom secara konsisten dan benar dengan pasangan baru merupakan pencegahan terbaik terhadap IMS. Jika Anda berisiko, segeralah berobat rutin karena sangat penting bagi kesehatan Anda jika dilakukan pengobatan dini."